Minggu, 27 Maret 2016

CARA PANEN JAMUR TIRAM

Panen merupakan kegiatan yang paling tunggu-tunggu oleh para petani budidaya jamur tiram, namun panen bukanlah merupakan kegiatan akhir dari proses budidaya jamur masih ada kegiatan penanganan pasca panen jamur tiram. Melalui postingan artikel berikut ini saya akan mencoba berbagi bagaimana cara melakukan panen dan penanganan pasca panen jamur.

Perlu di ketahui bahwa pemanenan yang benar sangat berpengaruh terhadap kualitas jamur yang di panen, termasuk di dalamnya adalah kualitas dan daya tahan jamur yang di panen. Teknik memanen jamur yang tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan media tumbuhnya jamur yang pada akhirnya akan mengurangi produktifitas jamur yang dibudidayakan.

Demikian juga dengan penanganan pasca panen dapat mempengaruhi kualitas jamur, apabila penanganannya yang dilakukan tidak benar dapat menyebabkan kualitas jamur menjadi kurang baik. Sebagai contoh cara pengemasan dan penyimpanannya yang kurang baik menjadikan jamur cenderung rusak dan tidak menarik.

PANEN JAMUR TIRAM

Pemanenan jamur tiram harus dilakukan pada saat yang tepat agar di peroleh kualitas jamur yang benar-benar baik. Sebelum memanen jamur kita harus mengetahui ciri-ciri jamur yang sudah siap panen, ciri-cirinya adalah:
1. Tudung jamur belum mekar penuh(ditandai pada bagian tudung jamur masih terlihat utuh/belum pecah-pecah)
2. Warna belum pudar
3. Spora belum dilepaskan
4. Tekstur masih kokoh dan lentur
5. Ukuran jamur yang siap panen rata-rata berdiameter 5-10 cm.

Ciri-ciri Jamur Tiram Sudah Tua

Selain mengetahui ciri-ciri jamur siap panen kita juga harus mengetahui ciri-ciri jamur yang sudah tua yang memiliki kualitas kurang bagus untuk konsumsi, ciri-cirinya adalah:

1. Tudung sudah mekar penuh (ditandai pada bagian tudung sudah bergelombang/pecah-pecah)
2. Warna Putih mulai memudar (kekuning-kuningan)
3. Spora sudah beterbangan
4. Tekstur lembek dan berair

Pada intinya kita memanen jamur pada saat usia jamur masih muda, karena jamur yang sudah tua berkurang kualitasnya, jamur yang lebih muda memiliki daya tahan lebih lama daripada jamur yang sudah tua karena kandungan airnya lebih sedikit, kondisi jamur yang masih fresh menjadikan rusaknya jaringan lebih lama daripada yang tua dan konsumen lebih suka jamur yang masih fresh dan muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar